Tilang elektronik saat ini mulai diterapkan di kota Jakarta. Sistem ini dinilai efektif untuk menindak para pelanggar lalu lintas. Agar jalan raya di Jakarta lebih tertib, rencananya akan ditambah 70 kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di beberapa titik.

Polda Metro Jaya berencana menambah 73 kamera tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE)

Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) adalah sistem tilang yang mencatat, mendeteksi serta pelanggaran kendaraan di jalan raya, menggunakan kamera CCTV. Tilang elektronik ini sudah diterapkan di beberapa daerah di Jakarta. Agar program ini terwujud Polri terus mendorong agar, daerah lain menerapkan penegakan hukum. Sistem ini dijalankan karena bisa menjaring pelanggar lalu lintas.

Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia, sudah menerepkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Pelanggar akan mendapat surat tilang, dikirimkan secara elektronik. Lalu bagaimana jika pemilik mobil mendapatkan surat tilang, padahal ia tidak melnggar?

Tilang elektronik (ETLE) saat ini berlaku tak hanya di jalan dalam kota Jakarta, jalan tol juga diterapkan. Kamera elektronik, ditempatkan secara statis pada lokasi yang sudah ditentukan. Sasaran tilang elektronik di jalan tol adalah kendaraan melebihi kecepatan maksimal dan juga truk berlebih muatan atau Over Dimension Over Loading. Pelanggar yang terekam kamera akan didenda.

Untuk semakin memperluas jangkauan, Polri berencana menambah kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) pada 2023 mendatang. Ada 26 Kepolisian Daerah (Polda) yang akan menggunakan kamera elektronik tersebut

Modus penipuan berkedok pura-pura tertabrak kerap terjadi akhir-akhir ini, biasanya mobil diincar terlebih dahulu, kemudian diikuti untuk menunggu kesempatan yang tepat. Setelah pura-pura tertabrak, kemudian mobil yang diincar akan dimintai sejumlah uang.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah sudah memperkenalkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Ada 27 Kamera yang diletakkan di 21 titik, dengan jenis Closed Circuit Television (CCTV) dan 6 speedcam. Kamera ini ada di wilayah yang rawan kecelakaan dan banyak pengendara kendaraan bermotor yang sering melakukan pelanggaran.

Tilang elektronik akan menjadi fokus Polisi Republik Indonesia (Polri) dalam menindak masyarakat yang melanggar di jalan raya. Keseriusan Polri dinyatakan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono. Menurutnya Korlantas Polri akan memasang 166 kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di tiga Polda dan empat Polresta.

Sobat KabarOto mungkin sudah tidak terlalu asing dengan dashcam atau kamera dasbor. Produk ini sebenarnya cukup penting untuk keamanan berkendara karena fungsinya untuk merekam hal tak terduga di sekitar mobil. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) akhirnya meluncurkan produk tersebut, melengkapi lini item di genuine accessory.

Pada tahap selanjutnya terus dilakukan penambahan titik lokasi pantau. Misalnya pada 2020, kamera CCTV ditambah lagi sebanyak 45 titik. Kini total sudah ada 57 titik kamera yang tersebar di wilayah DKI Jakarta untuk memantau para pengendara.

Nantinya kendaraan yang plat nomornya tercatat akan dikirim surat tilang ke alamat pemilik nopol tersebut. Sistem ini juga akan diberlakukan di Jawa Tengah Sob, speed camera terintegrasi dengan Regional Traffic Management Center (RTMC) Polda Jawa Tengah.

Blackvue mengenalkan pentingnya CCTV untuk mobil atau biasa disebut dashcam di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020. Tujuan memasang dashcam untuk mobil komersial dirasa penting, karena tangkapan layar bisa dijadikan bukti apabila terjadi kecelakaan.

Blackvue Indonesia membawa produk terbarunya di GIICOMVEC 2020. DR900S-2CH IR dikenalkan sebagai produk dengan banyak kelebihan

Ajang GIICOMVEC 2020 dimanfaatkan Blackvue Indonesia untuk mengenalkan produk terbarunya kepada para pebisnis. Produk DR900S-2CH IR memiliki berbagai kelebihan berbanding blackbox biasa.