POPULAR STORIES

Kenapa Konversi Mobil ICE Ke Listrik Tidak Tepat? Begini Penjelasannya

Kenapa Konversi Mobil ICE ke Listrik Tidak Tepat? Begini Penjelasannya Ilustrasi (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Mobil sekarang mayoritas masih didominasi pembakaran dalam atau ICE (Internal Combustion Engine). Namun apakah jika sudah beralih ke mobil listrik, mesin ICE ini dapat dikonversi ke BEV (Battery Electric Vehicle)?

Walau sudah ada yang pernah mencoba, namun hal itu dipastikan sulit diterapkan terutama untuk produksi massal. Pasalnya, butuh banyak komponen diubah dalam prosesnya. Partner dan Global Head of Arthur D. Little’s Automotive Practice, Andreas Schlosser, dan Manager Arthur D. Little di Asia Tenggara, Akshay Prasad pun mengutarakan alasannya.

Selain itu masalahnya adalah bobot rasio. Seperti kita tahu motor listrik beserta baterainya jauh lebih berat ketimbang mesin konvensional pada umumnya. Sementara sasis kendaraan tentu tidak akan kuat, oleh karena itu pabrikan seperti Toyota punya platform sendiri untuk kendaraan elektrifikasinya.

Baca Juga : Chery Bakal Hadirkan Dua Mobil Baru Di GIIAS 2023, Salah Satunya SUV Listrik

Masalah lain adalah ketersediaan suku cadang dalam konversi tersebut, apakah masih terjamin setidaknya hingga 10 tahun ke depan atau tidak.

Contoh sasis e-TNGA.

Baca Juga : Aturan Tarif Pengisian Kendaraan Listrik Di SPKLU, Maksimal Rp57 Ribu

Oleh karenanya sebenarnya kendaraan ICE masih bisa mereduksi polusi udara dihasilkan, dengan cara mengisi bahan bakar menggunakan Biofuel yang sedang dikembangkan, dan bisa jadi solusi agar ICE masih bisa digunakan di masa depan, tanpa mencemari udara.