POPULAR STORIES

Tanggapan Produsen Pelumas Jika Kendaraan Listrik Beredar Di Indonesia

Tanggapan Produsen Pelumas jika Kendaraan Listrik Beredar di Indonesia Mobi Listrik BMW siap dipasarkan di Indonesia

KabarOto.com - Meski Pandemik Covid-19 masih terus mewabah di Indonesia, namun rencana pemerintah untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan tetap dijalankan. Tahun 2024 nanti, rencananya 40% populasi sepeda motor di Indonesia sudah berbasis tenaga listrik.

Jika nanti kendaraan listrik sudah mulai banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, bagaimana produsen pelumas bisa memasarkan produk-produknya. Karena seperti diketahui, kendaraan listrik tidak membutuhkan pelumas sama sekali. Motornya dijalankan menggunakan baterai.

Baca Juga: Cara Industri Pelumas Bertahan Di Masa Pandemik Covid-19

Andria Nusa, Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) menyatakan pandangannya terhadap mobil listrik. "Pandangan kami, mobil dan motor listrik tidak pakai pelumas dan bahan bakar, memang pasti ada penuruann penjualan," terangnya.

Namun, Aspelindo akan terus melihat, kapan itu akan terjadi. "Kalau prediksi kami, motor akan cepat, kalau mobil masih butuh puluhan tahun," terangnya, beberapa waktu lalu dalam webminar.

Mereka pun sudah memikirkan strategi disertifikasi usaha harus dijalankan. "Startegi disertifikasi usaha harus di lajukan, kalau pelumas di bawah 10 tahun tidak signifikan, kalau di atas 10 tahun baru signifikan," terangnya.

motor listrik Viar

Baca Juga: Tak Mudah Bagi Federal Produksi Pelumas ExxonMobil

Tantangan yang saat ini dihadapi oleh Aspelindo adalah memasarka produk saat pandemik Covid-19. Asosiasi ini pun memiliki cara di antaranya survive, service, prepare dan action. Survive ini dilakukan untuk jangka pendek, karena perusahaan industri pelumas terdiri dari berbagai perusahaan, besar dan kecil.

"Yang paling riskan perusahaan menengah ke bawah," terangnya lagi.

Terpenting menurutnya adalah menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya adalah efisiensi dan dukungan pemerintah terhadap industri ini.

"Layanan tambahan kemudahan akses atau home service," terang dia lagi.