POPULAR STORIES

Jalanan Beton Bikin Ban Mobil Haus, Apakah Benar?

Jalanan Beton Bikin Ban Mobil Haus, Apakah Benar?

KabarOto.com - Pembangunan insfrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Seperti jalur Merak sampai ke Surabaya kini bisa ditempuh melalui jalan tol Trans Jawa dengan cepat menggunakan mobil atau bus.

Tol trans Jawa ini rata-rata menggunaan beton, hanya beberapa ruas saja yang menggunakan aspal. Di beberapa ruas tol Ibu Kota Jakarta pembangunan tol juga menggunakan beton. Banyak dari pengendara mobil yang khawatir, jika terus-menerus melintasi jalan beton akan membuat ban cepat haus atau rusak. Apakah benar?

Baca Juga: Pasang Ban Mobil Baru Di Depan Atau Belakang? Ini Jawabannya

Zulpata Zainal, praktisi yang sudah berpengalaman menguji kualitas ban mobil membandingkan, kehausan ban bila berjalan di permukaan aspal dan beton dipengaruhi oleh muatan, cara nyetir, tekanan angin, bobot, dan cara berjalan dipermukaan betol akan sedikit membuat ban lebih cepat haus.

Kehausan ban bila berjalan di permukaan aspal dan beton dipengaruhi oleh muatan, cara nyetir, tekanan angin

“Namun tidak extreme sekali, misal jadi separuhnya, tidak juga, besarannya masih tergantung beberapa kondisi, karena pabrikan ban juga sudah menyikapi tentang hal ini,” paparnya.

Dia mengambil contoh jalan di tol cipularang, kalau jalanannya sudah stabil, sepertinya nanti akan dilapisi oleh aspal, agar pemakai jalan lebih nyaman lagi dan lebih safety. “Yang terpenting pemeliharaan ban lebih ditingkatkan lagi , misal secara teratur cek tekanan angin ban dalam keadaan dingin. Sesuaikan dengan rekomendasi dari pabrikan kendaraan, rotasi ban secara teratur, setidaknya setiao 10000 km,” terangnya.

Baca Juga: Rotasi Ban Mobil Penting Loh.. Ini Penjelasannya

Dia juga menyarankan untuk menggunakan ban sesuai kebutuhan, misalnya kendaraan MPV menggunakan ban untuk MPV. “Ukuran ban disesuaikan dengan jenis kendaraan, terutama load index, minimal sama dengan load index ban yg direkomendasikan dari pabrik kendaraan. Dan yang utama berjalanlah di jalanan dengan kecepatan dan muatan yang direkomendasikan oleh pengelola jalan,” terangnya.

Sebagian besar jalan tol di Indonesia menggunaan beton.

Kenapa Pakai Beton?

Zulpata juga menegaskan kenapa sebagian besar jalan tol menggunaan beton. “Beton, memang dari segi konstruksi memiliki kekuatan dibandingkan aspal. Alasan lain karena struktur tanah di hampir semua lokasi di Indonesia agak kurang stabil, selain pembukaan jalan, sehingga kurang menguntungkan kalau hanya pakai konstruksi aspal saja,” papar Zul.

Awalnya menurut Zul di beberapa tempat, menggunakan konstruksi beton, namun tidak berapa lama dilapisi juga dengan permukaan aspal. “Contohnya Cipularang, beberapa ada yg dilapisi aspal dan ada yang beton, itu sudah diperhitungkan, konstruksi dasar pakai beton agar lebih awet dan kokoh,” terangnya lagi.

Baca Juga: 5 Manfaat Pentingnya Menjaga Tekanan Angin Ban Mobil

Zul juga menambahkan, jalanan beton lebih baik dari segi ketahanan rembesan air daripada jalanan aspal. “Sekali jalanan aspal kemasukan air, akan cepat rusak, kemungkinan pori-pori jalanan aspal lebih besar daripada jalanan atau permukaan beton, itu yang saya alami waktu mengelola lapangan test,” ceritanya.