POPULAR STORIES

Premium Masih Disalurkan, Pembelian Berlebihan Dilarang

Premium Masih Disalurkan, Pembelian Berlebihan Dilarang

KabarOto.com - Konsumsi bahan bakar non subsidi jenis gasoline seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo di Bengkulu pada Agustus menyentuh 19.100 kl. Angka tersebut menunjukkan kenaikan konsumsi sebesar 4 persen, berbanding dengan Juli yaitu hanya 18.300 kl.

Sementara itu, untuk konsumsi gasoil pada Agustus sebesar 255 kl, tetap alami kenaikan walau tipis sekitar 1 persen dari Juli yaitu 253 kl. Melihat hal ini PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel mengatakan bahwa stok BBM di Provinsi Bengkulu aman.

Peningkatan jumlah konsumsi BBM di Bengkulu juga menunjukkan tren dimana masyarakat sekitar sudah menggunakan bahan bakar berkualitas. Penggunaan ron yang sesuai dengan kendaraan tentunya akan mempengaruhi pembakaran di ruang mesin.

Baca Juga: Pertamina Sebut Bahayanya Jika Menggunakan Bahan Bakar Premium

"Masyarakat sudah menyadari penggunaan BBM yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin membuat proses pembakaran mesin sempurna yang tentunya berimbas pada kenyamanan saat berkendaraan," ujar Region Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Dewi Sri Utami.

Selain menyediakan stok BBM non subsidi, Pertamina tetap menyalurkan BBM subsidi Premium. Ini merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Terkait distribusinya pun diatur oleh peraturan yang berlaku. Sebab itu, Pertamina mengingatkan bahwa masyarakat tidak diizinkan untuk membeli bahan bakar berlebihan.

"SPBU tidak melayani pembelian jerigen dan pengisian kendaraan melebihi batas kewajaran tanki kendaraan," katanya.

Dewi juga mengimbau agar masyarakat mengisi BBM kendaraan sesuai dengan kondisi tangki BBM apa adanya, sebagaimana tangki kendaraan diproduksi oleh pabrikan.

Baca Juga: Tangki Panther Dimodifikasi Mampu Tampung 720 Liter Solar Subsidi, Pelaku Diamankan

Pasalnya, beberapa orang tak bertanggung jawab memodifikasi kendaraan sehingga memiliki kapasitas tangki yang lebih besar. Padahal menurut Pertamina modifikasi tangki amatir tersebut tidak memperhatikan bahan baku apalagi keamanan penampungan BBM. Sebab itu, risiko modifikasi ini adalah bisa memicu kebakaran.

"Belajar dari insiden kebakaran kendaraan di lingkungan SPBU ataupun di jalan raya yang disebabkan oleh modifikasi tangki, biasanya dipicu oleh korsleting sistem kelistrikan kendaraan, atau bahan tangki modifikasi yang rentan percikan api," tambahnya.