Hari Senin (25/03) Demo Day yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM), bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Knalpot Seluruh Indonesia (AKSI).

Terdapat 81 pengendara sepeda motor yang melintas di kawasan jalan protokol Kota Tangerang, terjaring dalam kegiatan rutin yang ditingkatkan Polres Metro Tangerang Kota selama 3 hari terakhir (10-13/01).

Saat berada di jalan raya, sering kita dengar suara menembak, seperti petasan. Itu merupakan suara dari knalpot motor. Kadang kita tidak menyadarinya, jika suara tersebut ternyata keluar dari kendaraan kita saat melepas gas.

Satlantas Polres Karanganyar melaksanakan razia knalpot brong itu di sepanjang Jalan Lawu sampai Simpang Empat Papahan Karanganyar. Sabtu (15/05) malam.

Polri akan menertibkan sepeda motor yang menggunakan knalpot bising. Namun, untuk menindak para pelanggar, anggota Kepolisian tidak sembarangan. Karena Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., telah mengeluarkan pedoman, petunjuk dan arahan melalui surat telegram Kapolri nomor ST/1045/V/HUK.6.2./2021.

Polisi mulai melarang penggunaan knalpot modifikasi untuk pengguna sepeda motor. Bahkan di beberapa daerah sudah mulai dilakukan razia knalpot. Hal itu, karena banyak masyarakat yang terganggu dengan suara bising yang dikeluarkan oleh kendaraan roda dua. Lalu bagaimana dengan pengusaha kecil dan menengah yang membuat knalpot racing? Agus Adi Atmaja, Penasihat Paguyuban Apik Bangga (Asosiasi Pengrajin Knalpot Purbalingga) menyatakan, razia yang dilakukan petugas kepolisian masih abu-abu.

Satlantas Polres Cimahi menjaring 60 motor menggunakan knalpot bising, yang melintas di ruas Jalan Raya Lembang, akhir pekan lalu.

Ditlantas Polda Metro Jaya sangat serius menindak pengendara motor yang menggunakan knalpot tidak standar. Suara bising yang dikeluarkan kerap menggangu masyarakat sekitar. Razia pun digelar dikawasan Jakarta. Penertiban itu dilakukan saat malam dan pagi hari. Di jam tersebut, merupakan waktu yang tepat, karena banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan tidak sesuai standar. Selain pakai knalpot bising juga kerap melakukan balap liar.

Hati-hati bagi Anda yang menggunakan knalpot bising aftermarket. Pasalnya, Polisi akan melakukan razia untuk pengguna knalpot bising. Pekan lalu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyita 11 motor yang menggunakan knalpot bising, di kawasan Monas, Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya penggunanya, Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari produsen atau pembuat knalpot bising tersebut.

Kendaraan yang menggunakan knalpot aftermarket kerap menimbulkan masalah. Kebisingannya mengganggu masyarakat di pemukiman, tapi juga di lingkungan Istana Negara, tempat Presiden RI menjalankan aktivitasnya. Aturan ini buntut dari pengguna motor yang mengunakan knalpot bising menerobos penutupan beberapa jalan di sekitar Istana Negara yang dilakukan oleh Petugas. Video yang diunggah pun viral. Pro dan kontra pun muncul, banyak masyarakat yang menanggapi posisit dan negatif.

Zaman dulu jika sudah memutuskan untuk mengganti knalpot racing, maka konsekuensi yang harus dibayar adalah suara keras, sehingga kurang nyaman di dalam kabin, serta cukup mengganggu apabila masuk ke komplek atau gang perumahan.

Asap putih biasanya keluar dari knalpot motor dua tak seperti RX King, Vespa, Kawasaki Ninja 150cc dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun bagaimana jika asap putih keluar dari knalpot motor 4-tak baik itu bebek atau sport? Tentu harus Anda waspadai.

Berbeda dengan Indonesia, Jerman memiliki aturan yang ketat terkait sepeda motor dengan suara knalpot yang membuat bising. Petugas kepolisian akan menilang atau menyita sepeda motor jika memakai knalpot tidak standar atau aftermarket.

Untuk menjaga ketertiban berlalu lintas, pihak kepolisian sering kali melakukan operasi lalu lintas. Dalam razia yang dilakukan, kepolisian biasanya berfokus pada berbagai pelanggaran, seperti kelengkapan berkendara, penggunaan ponsel saat mengemudi, dan mengabaikan rambu-rambu lalu lintas.