Mobil Van, biasanya digunakan untuk mengangkut barang atau logistik. Namun, ada sebuah Van disulap menjadi ruang pelatihan bagi mekanik bengkel. Kendaraan fungsional ini, dibuat untuk membekali teknisi mengetahui cara memperbaiki masalah pada mobil, dan suku cadang apa yang harus digunakan.

Tahun 2021 menjadi waktu yang sangat menggembirakan bagi Suzuki. Bagaimana tidak, pabrikan berlambang huruf 'S' ini mencatatkan penjualan yang positif. Suzuki Carry Pikap menjadi tulang punggung penjualan, dengan angka yang cukup baik. Penjualan wholesales (pengiriman unit dari pabrik ke diler) tumbuh 38,8 persen pada tahun 2021 lalu. Kemudian, retail sales (pengiriman unit dari diler ke konsumen) naik dengan angka 23,8 persen.

Kebutuhan kendaraan komersial semakin meningkat, khususnya di masa Pandemik Covid-19 seperti sekarang ini. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu lalu memperkenalkan New Carry Pikap terbaru. Mobil ini, diklaim lebih kokoh dan kuat, bisa digunakan untuk semua medan jalan. Suzuki New Carry Pikap, hadir dalam tiga pilihan warna, yaitu putih, silver, dan hitam. Untuk wilayah Jakarta, mobil ini dibanderol Rp 152.500.000 untuk tipe Flat Deck, tipe Flat Deck AC/PS Rp 161.000.000, tipe Wide Deck Rp 153.500.000, dan Rp 162.000.000 untuk tipe Wide Deck AC/PS.

Mobil Pikap saat ini banyak digunakan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Hal itu membuat Suzuki Indomobil Sales (SIS), salah satu Agen Pemegang Merek (APM) mobil yang punya produk kendaraan komersil ini mencatatkan penjualan yang cukup baik Suzuki carry Pikap menguasai pangsa pasar wholesales sebesar 51,6% dan pangsa pasar retail sales sebesar 52,9% selama periode Januari-Mei 2021. Digunakannya mobil ini untuk kendaraan komersial, menghadirkan kenyamanan berkendara serta memiliki dimensi yang besar. Harganya pun terjangkau, irit bahan bakar perawatan mudah dan suku cadang awet.

Mobil pikap biasanya digunakan untuk menunjang pelaku usaha makanan atau minuman bahkan jasa angkutan barang. Muatannya yang besar, membuat para pemilik terkadang memanfaatkannya dengan membawa barang yang berlebihan. Beratnya, tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pabrikan.

Suzuki Indonesia bersama dengan JakLingko mencari solusi dan berinovasi untuk menarik kembali minat masyarakat untuk menggunakan angkutan kota (angkot) yang nyaman digunakan saat Pandemik. Salah satu upaya adalah menghadirkan Angkot ber-AC.

Pandemik Covid-19 membuat industri otomotif terpuruk, penjualan di dalam dan luar negeri menurun. Namun tahun 2021 ini menjadi awal yang baik bagi PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) untuk bisa pilih dan bangkit di masa Pandemik. Hal itu didukung dengan pencapaian ekspor yang positif bulan Januari lalu, tumbuh 7% dibanding Desember 2020 lalu. Apriyanto, Assistant to Production Planning Control Dept. Head PT SIM menjelaskan, Januari 2021 menjadi harapan positif bagi SIM. Peningkatan performa ekspor Suzuki didominasi oleh produk kebanggaan dan buatan dalam negeri, yaitu New Carry Pikap.

Suzuki Carry Pikap, merupakan kendaraan di segmen komersial yang cukup diminati masyarakat Indonesia. Terutama pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Selain itu, juga dijadikan kendaraan pengangkut hasil pertanian dan perkebunan.

New Suzuki Carry Pikap baru saja diperkenalkan pada awal tahun 2021 lalu. Sejumlah pembaruan diberikan oleh Suzuki, salah satunya kapasitas angkut yang diklaim lebih besar dari model sebelumnya. Selain itu, tampilannya juga lebih terlihat kokoh, menandakan bahwa mobil tersebut kuat untuk digunakan semagai kendaraan komersial pengangkut barang. Selain desain, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga menyematkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Alat ini merupakan upaya Suzuki mendukung pemerintah, dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat, untuk memastikan faktor keamanan di dalam kendaraan.

Lalu, pasar Suzuki terbesar daerah mana? 4W Marketing Director PT SIS, Dony Ismi Saputra mengatakan, pulau Jawa masih yang terbesar untuk model ini. "Jawa saat ini sedang gowth, kami memberikan yang terbaik untuk konsumen," terang Donny, dalam jumpa pers virtual beberapa waktu lalu. Sementara itu, Suzuki sendiri sudah melakukan ekspor untuk semua model, ke 30 negara di dunia, termasuk Carry Pikap. "Carry ekspor bukan yang baru, waktu itu sudah ekspor ke 30 negara, dan juga lanjut ke model baru Carry, ," terang 4W Managing Director PT SIS, Hideaki Tokuda. Menurutnya, Carry baru dilakukan ekspor, karena permintaannya cukup banyak, maka mobil ini akan dilanjutkan untuk pasar ekspor.

Suzuki Carry minibus menjadi kendaraan yang digunakan pengusaha angkutan umum. Mobil ini dikenal tangguh, sampai sekarang, di jalan raya pinggiran Jakarta mobil ini masih digunakan. Masyarakat masih menggunakan angkutan umum ini. Namun, saat ini, Suzuki Indomobil Sales (SIS) produsen mobil merek Suzuki tidak lagi memproduksi carry minibus. Di beberapa diler pun tidak tampak mobil ini dipajang. Lalu kenapa mobil ini tidak lagi diproduksi?

Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru saja meluncurkan New Carry Pikap terbaru. Mobil ini hadir dengan beberapa kebaruan, di antaranya dimensi bak yang lebih luas, kabin lega dengan teknologi terkini, sampai mesin K15B-C yang irit dan bertenaga.

Pemerintah terus fokus untuk meningkatkan industri otomotif agar tidak ketinggalan dengan negara-negara di ASEAN. Industri ini juga menjadi tumpuan ekonomi di sektor non migas. Untuk meningkatkan daya beli masyaralat terhadap produk otomotif, beberapa waktu lalu pemerintah meminta Agen Pemegang Merek (APM) mobil membuat Low Cost Green Car (LCGC). Mobil ini hadir dengan harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat kalangan ekonomi menengah.

Dalam rangka merayakan 50 tahun perjalanan Suzuki di Indonesia, pabrikan mobil dan motor asal japenag ini merayakannya bersama 5.000 karyawan di seluruh Indonesia, secara virtual melalui Youtube.

Salah satu produsen mobil yang memiliki varian pikap adalah Suzuki Indomobil Sales(SIS). Suzuki Carry Pikap berhasil mendominasi 55% market share pada segmen kendaraan niaga ringan baik untuk penjualan retail maupun wholesales.