POPULAR STORIES

Ini Ragam Keuntungan Punya Mobil Hybrid  

Ini Ragam Keuntungan Punya Mobil Hybrid   Foto: Toyota

KabarOto.com – Dulu, memang mobil hybrid terbilang mahal di Indonesia. Namun seiring perjalanan waktu dan makin banyak unit yang dijual. Harganya kini tak lagi setinggi dulu, walau memang tetap harus dibuat lebih rendah lagi.

Makanya, Indonesia bisa dikatakan sangat membutuhkan regulasi baru LCEV (Low Carbon Emission Vehicle), agar pabrikan bisa menentukan, sisi mana yang bisa jadi insentif pengurangan harga.

Sebab bukan mengejar harga jualnya saja, tapi ketika harga mobil hybrid bisa lebih turun lagi. Pasti nanti efek positifnya akan berlanjut ke sektor lain.

Misal nih, salah satu keuntungan mobil hybrid adalah konsumsi bahan bakarnya yang jauh lebih efisien. Contoh saja All New Toyota Camry yang diuji KabarOto. Konsumsi BBM selama pengetesan untuk varian bermesin bensin di angka 1:8,4 kpl (km per liter). Sedang Camry Hybrid punya konsumsi 1:14,7 kpl. Hampir 2 kali lipat iritnya.

Baca juga: Menguji Toyota Prius PHEV Di Banyuwangi - Tarikan Mantap, Konsumsi Irit

Konsumsi bensin Prius PHEV hanya 1:26,3 kpl, sudah dipakai macet dan diam parkir

Bahkan pada Toyota Prius PHEV yang dicoba KabarOto selama perjalanan Banyuwangi hingga Bali. Angka di MID hanya menunjukkan konsumsi 3,8 liter per 100 km, alias 1:26,3 kpl (km per liter)! Itupun sudah dipakai parkir lama dan macet-macetan.

Nanti, di tiap brosur pasti akan ada keterangan soal emisi karbon yang dihasilkan. “Nanti konsumen harus kenal berapa emisi CO2 mobilnya,” ujar Anton Jimmi Suwandi, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM).

Rata-rata, emisi CO2 dari kendaraan HEV (Hybrid Electric Vehicle) di kisaran 83 g/km, sedang PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) jauh lebih rendah lagi, yakni 28 g/km. Artinya, tiap mobil tersebut hanya mengeluarkan CO2 sebanyak 28 gram dari tiap kilometer yang dilalui.

Baca juga: Test Drive: New Toyota Agya 1.2L TRD S A/T, Terbaru!

C-HR hybrid jadi SUV kompak andalan Toyota, pas untuk yang berjiwa muda

Belum lagi soal daya tempuh. Kendaraan HEV sanggup berjalan hingga 900 km, tiap mengisi penuh tangkinya. Bahkan PHEV bisa lebih jauh lagi, hingga 1.700 km. Jadi kalau jarak Jakarta sampai Surabaya sekitar 800 km. Artinya Toyota Prius PHEV bisa pergi pulang balik tanpa harus mengisi ulang BBM. Itupun masih ada sisanya.

Hilangkan juga anggapan kalau mobil irit itu lambat berakselerasi. Sebab tenaga dari gabungan mesin bensin dan motor listriknya, justru membuat tarikan lebih responsif.

Contoh hasil pengetesan Toyota pada C-HR. Untuk berakselerasi 0-50 kpj, varian mesin bensinnya butuh waktu 4,78 detik, sedangkan C-HR Hybrid hanya butuh 4,12 detik.

Selisih lebih besar pada Corolla Altis. Untuk berakselerasi 0-40 kpj, versi mesin bensinnya mencatat waktu 4,4 detik, sedang Altis Hybrid hanya butuh 2,9 detik!

Baca juga: Test Drive Toyota Kijang Innova 2.4G M/T Diesel, Impresi Saat Menjelajah Jakarta Hingga Jawa Timur

Toyota Alphard hybrid punya 2 motor listrik untuk masing-masing penggerak, jadi bisa dibilang all wheel drive

Soal perawatan pun terbilang mirip. Bahkan di beberapa varian, biaya yang dibutuhkan relatif sama untuk beberapa kilometer tertentu. Belum lagi soal garansi, selain jaminan 3 tahun atau 10 ribu km yang sudah jadi standar. Mobil hybrid Toyota punya garansi baterai hingga 5 tahun atau 150 ribu km. Walau sebenarnya baterai tersebut didesain seumur mobil itu sendiri.

Jadi, enggak khawatir lagi kan punya mobil rendah emisi.