POPULAR STORIES

Menkeu Masih Mengkaji Pajak 0 Persen Untuk Mobil Baru

Menkeu Masih Mengkaji Pajak 0 Persen untuk Mobil Baru Penjualan mobil menurun, pameran ditunda

KabarOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0% atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB). Cara ini dinilai mampu mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19.

“Kami sudah mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk relaksasi pajak mobil baru 0% sampai bulan Desember 2020,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menperin yakin, hal tersebut bisa mendongkrak daya beli masyarakat. Tentu saja targetnya yakni memulihkan penjualan produk otomotif yang ikut turun selama pandemik.

Baca Juga: Gaikindo: Penjualan Mobil Saat Pandemik Covid-19 Cukup Berat

Mendapat usulan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, masih akan mengkaji. "Kita tiap kali ada ide seperti ini, dikaji dalam. Kemenkeu selalu terbuka dengan ide-ide itu," terangnya dalam video virtual beberapa waktu lalu. Namun, menurut di Kemenkeu akan jaga konsistensi kebijakannya.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menegaskan, pembebasan pajak akan segera dirilis keputusannya.

"Permintaan otomotif bebaskan pajak dan segalanya, we are looking into that," terang dia dalam diskusi virtual. Pihaknya akan mempelajari, dan berharap keputusan bisa diambil dalam waktu singkat.

Febriao menambahkan, banyak aspek yang harus dilihat pemerintah sebelum memberikan pembebasan pajak. Dia mengambil contoh, apakah pembebasan pajak bisa mengangkat penjualan mobil dalam negeri, sehingga berdampak pada perekonomian nasional.

Penjualan mobil lesu saat Pandemik Covid-19

Seperti diketahui, penjualan otomotif sejak Pandemik Covid-19 menurun drastis, bukan hanya satu merek, hampir seluruh merek di Indonesia bahkan dunia. Dimulai sejak April - Mei 2020, namun Juni sampai Agustus sudah mulai naik.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, Covid-19 benar-benar menurunkan penjualan, Gaikindo pun merevisi target penjualan yang semula mencapai hampir satu juta. "Kami prediksi Juli ternyata berkepanjangan, revisi 600.000 unit," terangnya.

Baca Juga: Penjualan Otomotif Masih Lambat, Menperin Bebaskan Pajak Mobil Baru

Perkembangan penjualan menurun cukup berat. Biasanya menurut dia, anggota Gaikindo mencatatkan penjualan sekitar 100 ribuan unit per bulan, sekarang hanya 3.500 unit per bulan. Gaikindo pun berharap, relaksasi yang diajukan Kemenperin bisa direalisasikan, sehingga penjualan mobil bisa kembali normal.