Banyak anak muda yang baru mendapat mobil pertama ingin tampil beda diantara lainnya. Oleh karena itu mereka memodifikasi mobilnya masing-masing agar sesuai dengan karakteristik sang pemilik. Berbagai aliran seperti street racing, stance dan lainnya pun mulai populer di kalangan penghobi mobil.

Nama dyno test atau dynometer test mungkin sudah familiar apalagi di dunia balap ataupun modifikasi mesin. Biasanya orang melakukan dyno test untuk mengukur settingan pas dari mesin, sebelum dan sesudah tuning apakah lebih baik, tenaga lebih besar dan sebagainya, bakal ketahuan di alat dyno.

Bisanya para pemilik mobil jatuh mental duluan saat melihat bengkel dengan berbagai mobil sport atau balap di dalamnya. Padahal, ternyata bengkel tersebut menerima juga loh perawatan mobil yang umum.

Dalam dunia modifikasi nama Dastek Unichip sangat sering terdengar. Fungsi sederhana secara awamnya adalah memanipulasi ECU standar, agar sesuai dengan keinginan sang pemilik, tapi tentunya ada peran tuner dibalik setingan mesin tersebut.

Membangun mobil hobi entah itu mobil klasik, JDM, Eropa, dan lainnya memang butuh kesabaran, dan tentunya modal besar demi mewujudkan impian sang pemilik. Tapi bagaimana sih gambaran proses membangun mobil tersebut?

Kita tahu bahwa mobil standar teruji oleh pabrikan, karena semua sudah diperhitungkan secara matang serta presisi oleh para insinyur. Namun menurut Quirt Crawford dari Crawford Performance yang bermarkas di California Amerika Serikat, settingan mesin pada mobil standar cenderung sengaja dibuat lebih rich, bukan balance oleh pabrikan.

Sebuah Subaru BRZ berwarna kelley blue ini merupakan sebuah kolaborasi antara workshop AHT Garage di kawasan BSD, Tangerang Selatan dan petinggi dari workshop Crawford Performance sendiri yakni Quirt Crawford.

Balap Indonesia Sentul Series Of Motorsport (ISSOM) memang harus berhenti hingga waktu yang belum ditentukan akibat pandemi Covid-19. Setidaknya hal tersebut dikemukakan oleh surat Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang berbunyi bahwa balap ditiadakan hingga akhir tahun 2020.

Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas terhenti. Di ranah otomotif, kegiatan peluncuran kendaraan baru, motorsport dan lainnya juga ikut terhambat. Namun sekumpulan pegiat balap drifting nampaknya haus akan balap.

Mesin diesel konvensional sempat dikeluhkan punya emisi yang buruk, asap tebal sampai mesin berisik. Namun seiring zaman, keadaan berbalik. Mesin diesel kini mulai digandrungi pecinta otomotif.

Bengkel AHT Garage yang dikenal sebagai bengkel spesialis balap, sekarang sudah punya mesin dyno test sendiri.

Banyak opini, mesin berkonfigurasi V8 yang lazim dipakai mobil-mobil Amerika, berkapasitas besar dengan torsi melimpah.

Sobat Kabaroto yang sering mengikuti balap di Sentul, Drifting, sampai ke Offroad pasti tak asing lagi dengan nama AHT Garage. Bengkel yang berlokasi di bilangan Lengkong Gudang Timur, BSD, Tangerang Selatan ini memang lahir dari ajang balap dan apapun yang berbau balapan, sampai-sampai mereka pun rajin menggeluti balap drone Nasional dan Internasional.

Mungkin kita kenal dengan alat bernama oil catch tank yang biasa terpasang sebagai part tambahan di mobil. Fungsinya untuk mereduksi penguapan oli yang tersirkulasi kembali ke bagian intake. Serupa tapi tak sama, bentuk dari Air/ Oil Separator (AOS) dari Crawford Performance memang mirip, namun ada fitur yang tidak dimiliki oleh oil catch tank biasa.