Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Gubernur Banten Wahidin Halim telah menetapkan Perpanjangan Tahap ke-9 PSBB di Wilayah Tangerang Raya. Wilayah ini mencakup Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Gubernur Banten Wahidin Halim telah menetapkan Perpanjangan Tahap ke-8 PSBB di Wilayah Tangerang Raya. Wilayah ini mencakup Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Demi meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19 beberapa wilayah masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), salah satunya Tangerang Raya.

Demi meminimalisir pelanggaran, beberapa kota juga sudah menerapkan sanksi denda antara lain DKI Jakarta sebesar Rp 250 ribu dan Depok Rp 50 ribu. Tangerang Selatan sampai saat ini masih melakukan perpanjangan PSBB, namun terkait sanksi denda Airin Rachmi Diany Wali Kota Tangsel masih menimbang kebijakan ini.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih diterapkan di beberapa wilayah, salah satunya Tangerang Raya. Usai melakukan perpanjang dan berakhir pertengahan Juli ini, Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan untuk kembali memperpanjang penerapannya.

PSBB Tangerang akan diperpanjang selama dua pekan hingga 12 Juli 2020, penerapannya kini terhitung sebagai jilid ke lima. Penerapannya dilakukan di tiga wilayah antara lain Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih diberlakukan di beberapa wilayah khususnya Jabodetabek. Perpanjangan kebijakan tersebut untuk wilayah Tangerang Raya sebenarnya sudah berakhir pada Minggu, (14/6) lalu. Namun, hasil rapat menyebutkan akan kembali diperpanjang.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tangerang Selatan resmi diperpanjnang hingga 14 Juni mendatang, sama seperti seluruh wilayah Tangerang Raya. Mengikuti instruksi dari pemerintah pusat yang mewajibkan setiap orang yang masuk harus memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), hal serupa juga diterapkan di Tangerang Selatan.

Sejak awal Mei 2020 Pemerintah Provinsi Banten sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Usai diperpanjang hingga 31 Mei kemarin, pemprov Banten memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB Tangerang Raya hingga 15 Juni 2020.

Virus Corona atau Covid-19 yang mewabah di Indonesia membuat sejumlah pihak memberi bantuan kemudahan dengan risiko minim untuk melihat populasi penyebaran. Rapid test dengan cara drive-thru menjadi salah satu langkah yang terus digunakan.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah menjadi salah satu cara untuk memutus penyebaran virus Corona atau Covid-19. Tangerang Raya menjadi salah satu wilayah yang menerapkan kebijakan tersebut.

Tangerang Raya awal Mei kemarin (1/5) sudah selesai menerapkan PSBB, selanjutnya Gubernur Banten Wahidin Halim memberikan konfirmasi terkait perpanjangan masa PSBB mulai 4 Mei 2020 hingga 17 Mei 2020 mendatang. Kebijakan ini demi memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 ke daerah lain, pemerintah resmi melarang mudik tahun ini. Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang bandel dan nekat ke kampung halaman dengan berbagai cara, seperti menumpang di bagasi bus atau truk.

Pemberlakukan Kebijakan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia sudah diterapkan sejak awal April yang diawali di DKI Jakarta. Beberapa wilayah selanjutnya menyusul provinsi Sumatera Barat, Riau, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Sebanyak 15 lokasi atau titik larangan mudik telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Banten guna membatasi arus mudik di Banten. Pembatasan dilakukan menyusul instruksi Presiden Joko Widodo yang melarang mudik lebaran.